Satu dari sembilan jurnal yang dimiliki oleh Fakultas Hukum Universitas Jember telah berhasil menjadi jurnal internasional yang terindeks scopus. Lentera Hukum jurnal ilmiah yang dikelola oleh FH UNEJ tersebut, pada 18 Desember 2022 telah memenuhi syarat untuk menjadi jurnal terindeks Scopus.
Jurnal yang dimiliki oleh FH UNEJ saat ini, 2 jurnal internasional dengan media bahasa Inggris. Sedangkan 7 jurnal lainnya merupakan jurnal nasional dengan media bahasa Indonesia. Lentera Hukum jurnal ilmiah yang sebelumnya Sinta 1, kini telah berhasil terindeks Scopus.
Jurnal Lentera Hukum yang memenuhi standar dan reputasi di jurnal internasional tersebut setelah dilakukan review aplikasi oleh The Scopus Content Selection & Advisory Board (CSAB). Berdasarkan tinjauan itu, CSAB telah menyetujui lingkup jurnal Lentera Hukum sebagai jurnal internasional bereputasi. Dengan demikian jurnal ini, telah ditempatkan di tingkat pertama secara nasional, serta dianggap sebagai jurnal yang memiliki reputasi baik secara internasional.
Pada kesempatan itu, Dekan FH UNEJ Bayu Dwi Anggono menyampaikan “apresiasi setinggi-tingginya dan ucapan terima kasih disampaikan yang utama kepada editorial team lentera hukum dengan principal editor M. Bahrul Ulum, kemudian para associate editor, international advisory board, maupun para reviewer,” Ujarnya.
Ucapan terima kasih, lanjut dekan, juga disampaikan kepada jajaran pimpinan FH UNEJ dengan WD I sebagai PIC proses submit lentera hukum, atas gotong royong penyiapan submit lentera hukum. Ia juga menyampaikan ungkapan terima kasih kepada seluruh dosen, tenaga kependidikan dan para pengelola jurnal di FH UNEJ atas dukungan selama ini dalam terus bersama-sama berikhtiar meningkatkan reputasi jurnal ilmiah di FH UNEJ.
“Semoga keberhasilan lentera hukum ini akan menjadi inspirasi dan penyemangat 8 jurnal lainnya di FH UNEJ untuk terus mengembangkan diri dan meraih reputasi. Mari bersama kita terus jaga dan kembangkan gotong royong untuk pengembangan reputasi FH UNEJ,” Tutur Bayu Dwi Anggono sebagai dosen sekaligus guru besar FH UNEJ tersebut.