Fakultas Hukum Universitas Jember (FH UNEJ) menggelar acara bedah buku yang menarik pada hari ini dengan mengangkat karya yang berjudul “Melintasi Dua Jaman” karya Elien Utrecht. Acara ini menarik perhatian para pecinta literatur dan mahasiswa jurusan hukum untuk mendiskusikan tema yang diangkat dalam buku tersebut, Rabu (21/02/2024).

Buku tersebut merupakan kisah seorang anak dari zaman yang terbentuk oleh peristiwa sejarah kolonial Hindia-Belanda, pendudukan Jepang, dan masa pasca kemerdekaan di Indonesia diungkap dalam sebuah kisah yang memukau. Sejak kecil, penulis telah menghadapi pandangan berbeda karena keturunan campuran yang dianggap ‘tidak murni’. Meskipun demikian, kenangan masa kecilnya dipenuhi dengan penghargaan terhadap keindahan alam Indonesia.

Namun, semakin dia tumbuh dewasa, pertanyaan-pertanyaan tentang ketidakadilan dan dinamika hubungan antar ras mulai mengemuka dalam pikirannya. Dia menjadi saksi atas harapan dan kegagalan revolusi, serta menjadi perantara antara dua bangsa. Dilahirkan dari darah dua bangsa, namun terus dikelompokkan sebagai bagian dari masyarakat bangsa kolonial.

Elien Utrecht menggambarkan perjalanannya dengan fokus utama pada masa Indonesia yang baru merdeka. Dalam penulisannya, ia menunjukkan keterkendalian dan keseimbangan yang luar biasa, sebagai seorang pengamat yang cerdas yang tidak terjerat dalam pemikiran yang hitam-putih. Dalam genre kenangan tentang Hindia, bukunya dianggap bermutu tinggi karena mampu menangkap nuansa kehidupan di bawah pemerintahan Soekarno yang jarang dilukiskan, sambil memperlihatkan potret Ernst Utrecht (suami penulis) dengan cara yang memikat.

Buku “Melintasi Dua Zaman” merupakan karya dari Elien Utrecht. Buku ini menawarkan pandangan yang mendalam tentang perjalanan manusia melintasi jaman, serta kompleksitas hubungan antara masa lalu dan masa kini.

Dalam acara bedah buku tersebut dihadiri langsung Artien Utrecht yang merupakan putri Elien Utrecht dan Ernest Utrecht. Artien Utrecht membawa perspektif pribadi dan keluarga tentang karya Ibunya. Dengan kedekatannya dengan sang penulis, Artien memberikan insight tentang inspirasi dan proses di balik penulisan buku “Melintasi Dua Jaman” tersebut.

Turut hadir bapak Soeharsono yang merupakan mantan asisten suami penulis (Ernest Utrecht) selama mengajar di FH UNEJ. Bapak Soeharsono memberikan wawasan unik dan kedekatannya dengan keluarga khususnya suami penulis. Dengan pengalamannya yang luas dalam mendampingi Ernest Utrecht, Soeharsono memberikan sudut pandang yang berharga tentang perjalanan kreatif dan pengalamannya bersama suami penulis tersebut.

A. Ryan Pratama yang merupakan Dosen FKIP UNEJ, turut memberikan pandangan akademis tentang tema yang diangkat dalam buku tersebut. Dengan keahliannya dalam bidang sastra dan teori kritis, Pratama membantu audiens untuk memahami kedalaman pesan yang terkandung dalam karya Elien Utrecht.

Acara bedah buku “Melintasi Dua Jaman” di FH UNEJ yang di moderatori oleh Syahrin Shafa berlangsung dengan antusiasme yang tinggi dari para peserta. Diskusi yang berlangsung sangat berharga dan memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang karya sastra yang menarik ini. Keberhasilan acara ini membuktikan minat yang besar dari masyarakat terhadap sastra dan budaya di lingkungan FH UNEJ.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *