Pada minggu kedua Ramadhan tahun ini (14/04/2022), Fakultas Hukum Universitas Jember mengadakan “Siraman Rohani” yang merupakan bagian rangkaian kegiatan Ramadhan Fest 1443 H. Siraman Rohani kali ini mengambil tema puasa sebagai cermin kehidupan seorang mu’min. Acara dengan Penceramah Dr. Drs. KH Ilhamullah Sumarkan, M.Ag. (Ketua Pengurus Wilayah Lembaga Dakwah Nahdatul Ulama Jawa Timur) tersebut berlangsung di gedung Auditorium FH UNEJ.
Ramadhan Fest yang diselenggarakan FH UNEJ tahun ini, bekerjasama dengan Bank Syariah Indonesia (BSI). Ramadhan Fest merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan oleh FH UNEJ dalam rangka memeriahkan bulan suci Ramadhan yang dilaksanakan selama 1 bulan penuh. Ramadhan Fest diadakan bertujuan sebagai bagian dari upaya memupuk keimanan dan ketaqwaan di bulan Ramadhan ini.
Dekan FH UNEJ Bayu Dwi Anggono menjelaskan bahwa tujuan dilaksanaan kegiatan ini dalam rangka meningkatkan keilmuan agama dan merefleksikan diri secara spiritual. Selain itu juga sebagai panggung silaturahim dan mempererat hubungan persaudaraan sesama Keluarga Besar FH UNEJ.
“Momentum siraman rohani dan buka puasa bersama ini bukanlah hanya acara rutinitas saja. Lebih jauh dari itu, makna dari kegiatan yang diselenggarakan ini juga untuk meningkatkan kualitas kerukunan antar umat beragama, serta agar dapat lebih menyambung rasa kekerabatan dan kekeluargaan. Sebagaimana terjadi hari ini saudara-saudara kita yang non muslim juga hadir dalam acara buka puasa Bersama ini,” Turur Bayu Dwi Anggono.
Tentu jalinan silaturahmi antar keluarga besar FH UNEJ, Lanjut dekan, harus terus dipupuk dan semakin dikuatkan demi kemajuan lembaga FH UNEJ. Saya yakin dan selalu berdoa kepada Allah SWT dengan dibarengi ikhtiar dan kerjasama yang merupakan pengejawantahan dari semangat gotong royong. Kita akan mampu membawa lembaga ini menuju lebih baik lagi dengan berbagai inovasi.
Selain agenda ceramah agama, juga dimeriahkan dengan penampilan musik religi dari para mahasiswa dan penayangan video clip Ramadhan Fest. Pada momentum kebersamaan tersebut juga, pimpinan FH UNEJ melakukan prosesi pelepasan dosen purna tugas. Dosen yang memasuki usia pensiun yaitu bapak Totok Sudaryanto, S.H., M.S. (Dosen Prodi jurusan Hukum Tata Negara) dan bapak Samsudi, S.H., M.H. (Dosen Prodi jurusan Hukum Pidana).
Pada saat pelepasan purna tugas oleh pimpinan FH UNEJ, bapak Totok Sudaryanto dan bapak Samsudi menyampaikan prakata. Keduanya yang telah mengabdi hampir 40 tahun tersebut menyampaikan ucapan terimakasih karena telah diberikan kesempatan untuk menyampaikan beberapa patah kata perpisahan secara langsung didepan para civitas akademika.
Bapak Totok Sudaryanto dan bapak Samsudi menyampaikan permohonan maaf jikalau selama bergaul dengan para civitas terdapat kesalahan yang menyinggung hati keluarga besar FH UNEJ. Selain itu mereka menyampaikan testimoni dan nostalgianya selama menjadi bagian dari keluarga besar FH UNEJ. Termasuk mereka berdua menyinggung tumbuh berkembangnya FH UNEJ yang mengalami kemajuan yang begitu pesat. Tak lupa keduanya menyampaikan kebanggannya menjadi bagian dari keluarga besar FH UNEJ.
“Saya mewakili seluruh keluarga besar FH UNEJ mengucapkan banyak terima kasih dan penghargaan atas segala pengabdian selama ini di FH UNEJ. Semoga bapak dapat menjalani masa purna tugas dengan baik bersama keluarga. Sampai kapanpun bapak adalah bagian dari keluarga besar FH UNEJ. Semoga bapak selalu diberikan Kesehatan oleh Allah SWT. Mohon maaf jika selama ini kami ada perkataan maupun perbuatan yang kurang berkenan selama kita berinteraksi di FH UNEJ,” Tutur Dekan saat melepas purna tugas bapak Totok Sudaryanto dan bapak Samsudi.
Agenda dilanjutkan dengan ceramah agama dan ditutup dengan doa sebelum memasuki ramah tamah buka bersama di auditorium FH UNEJ. Ceramah agama di sampaikan oleh mubaligh Al-Mukarom Dr. Drs. KH Ilhamullah Sumarkan, M.Ag. yang merupakan pengajar di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.
KH Ilhamullah Sumarkan menyampaikan terkait esensi bulan puasa. Dimana ibadah puasa sendiri tidak hanya puasa makan dan minum saja, tapi juga puasa dari segala godaan hawa nafsu. Selain berpuasa, umat Muslim juga disarankan banyak melakukan amalan, karena nilai kebaikannya akan menjadi puluhan kali lipat dibandingkan bulan lainnya.
“Bagaimana bulan ramadhan dijadikan momen mengukir prestasi ibadah. Dengan cara lebih banyak menghasilkan pahala daripada kemungkinan dosa. Jangan sampai sebaliknya, kita menjadi orang yang merugi dengan memperbanyak dosa daripada ibadah” Ungkap KH Ilhamullah Sumarkan selaku Mubaligh.
Istilah Ramadhan, lanjut mubaligh, menurut Imam An–Nasa’I disebut dengan sebutan bulan yang agung. Dimana nabi sangat antusias untuk memberitakan ketika masuk ramadhan. Karena menurutnya bulan ramadhan penuh berkah dan penuh pengampunan. Ramadhan merupakan media bagi manusia untuk memohon ampunan Allah SWT.