Setelah kurang lebih  2 tahun ‘vakum’ proses belajar-mengajar tatap muka di FH UNEJ, kini mulai digelar kembali. Hari ini (21/3/2022) sebagian mahasiswa telah memulai perkuliahan secara langsung di kampus. Ruang-ruang kelas dan pelataran kampus seperti hidup kembali, sudah mulai banyak mahasiswa yang berlalu lalang. Interaksi dan cengkerama diantara mereka menghiasi ruang-ruang kosong sebelumnya.

Namun demikian, dengan jumlah keseluruhan mahasiswa FH UNEJ dua ribu lebih, tidak secara keseluruhan yang mengikuti kuliah secara langsung. Sebagian dari mereka juga ada yang mengikuti secara daring dari tempat masing-masing. itu dikarenakan kebijakan ini bersifat sementara dan opsional, kampus memberikan alternatif dan toleransi bagi mahasiswa untuk mengikuti kelas offline maupun online.

Akan tetapi partisipasi mahasiswa untuk turut serta dalam perkuliahan luring cukup tinggi, dari masing-masing angkatan. Mereka cukup antusias mengikuti perkuliahan luring ini, selain memang ingin merasakan nuansa baru juga mereka merasa nyaman dengan perkuliahan secara langsung.

Mahasiswa yang kami wawancarai secara random dari masing-masing angkatan, secara umum memiliki kesan yang sama. Sangat terlihat jelas antusias mereka ibarat peribahasa Fajar menyingsing, elang menyonsong, khususnya bagi angkatan 2020 dan angkatan 2021. Hingga ada sebagian dari mereka yang baru pertama kali menginjakkan kaki di kampus, salah satunya Beril mahasiswa angkatan 2021 (asal Surabaya). Berbeda dari Beril, Erika W. yang juga satu angkatan pernah dua kali berkunjung ke FH UNEJ. Kesan keduanya untuk kuliah offline hampir sama yaitu pelajaran lebih mudah difahami, lebih jelas dan interaktif. Selain itu, menurut mereka merasa senang kuliah offline karena bisa bersosialisasi secara langsung dengan teman-temannya.

Fikriansyah (angkatan 2020) juga memberikan kesan, “mengikuti kuliah ini saya cukup hikmat, bayangan saya awalnya kuliah ofline itu saya kira menegangkan ternyata suasananya asyik. Meski untuk hari ini baru sekali saya masuk kuliah, karena jadwalnya luringnya hanya satu. Sedangkan dua dari tiga jadwal hari ini dilaksanakan online. Khusus untuk kelas yang satu ini, saya bisa mengikuti offline terus karena mahasiswanya tidak lebih dari batas kuota kelas yang ditentukan,” Ucapnya.

Selain mahasiswa, salah satu dosen yang kebetulan baru selesai ngajar, juga kami wawancarai. Bapak Dosen Emanuel R. Damaitu memberikan kesan senangnya saat proses belajar mengajar. Menurutnya, mahasiswa lebih atraktif untuk membangun komunikasi dan berdialektika dengan dosennya. ia melanjutkan, para mahasiswa lebih mudah menyerap materi, dilihat dari pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan jauh lebih kreatif dibandingkan saat kuliah online. “Saya menangkap kesan antusias dari para mahasiswa. karena mereka cukup tanggap merespon materi-materi yang saya sampaikan,” Ujarnya.

“Meski demikian, memang untuk beberapa mahasiswa yang mengikuti kuliah online ada sedikit kendala teknis tadi karena sedang hujan lebat, jadi suara saya agak tersendat-sendat katanya karena kendala jaringan. Tapi tadi petugas pelayanan kelas cukup sigap membantu kendala yang saya alami berkaitan dengan gangguan itu. Tapi disisi lain, kendala itu menjadikan dorongan bagi mahasiswa untuk mengikuti kuliah secara tatap muka,” Ujar Emanuel.

Selain itu, juga kami konfirmasi pada Wakil Dekan I terkait persiapan, pelaksanaan perkuliahan hybrid ini serta skema yang disiapkan menuju kuliah masa normal. “Pelaksanaa perkuliahan hari ini, sudah dipersiapkan sejak jauh hari oleh pimpinan bersama para tendik dan para dosen. Sosialisasi juga sudah dilakukan kepada para mahasiswa baik secara langsung maupun tidak langsung melalui pemberitahuan kepada semua mahasiswa,” Ujar I Gede Widhiana Suarda.

Untuk perkuliahan hari ini, lanjut Wadek I, berjalan cukup baik dan lancar. Kalau semisal ada kendala teknis atau mahasiswa belum tahu sepenuhnya posisi kelasnya, itu hal yang wajar terutama bagi mereka yang memang sebelumnya tidak pernah mengikuti kuliah tatap muka. Untuk kesiapan bisa dikatakan 95% (sembilan puluh lima persen) sangat siap, 5% (lima persen) nya mungkin hanya kendala teknis maupun non teknis, tapi secara keseluruhan sudah sangat siap.

“Sementara waktu kami masih memberikan kelonggaran sebagai alternatif terkait pelaksanaan kuliah hybrid saat ini, jadi mahasiswa bisa memilih seandainya mau sepenuhnya online. sedangkan bagi yang mau offline harus mematuhi protokol kesehatan dan mendapat persetujuan tertulis dari orang tua. Namun setelah middle semester, semua mahasiswa kami tarik balik kampus untuk melangsungkan perkuliahan tatap muka secara bergantian, separuh-separuh. Inipun dengan catatan masih masa pandemi seperti sekarang, tapi kalau negara sudah menyatakan Endemi maka kami akan memberlakukan seperti perkuliahan sebelum pandemi, kembali normal,” Ujar Wadek I.

Lanjut Wadek I, “Tapi khusus untuk mahasiswa yang praktikum semua fakultas dilingkungan UNEJ, mendapat kelonggaran dari Rektor untuk dapat melaksanakan praktikum secara offline dari awal semester ini.  Termasuk FH UNEJ sendiri untuk praktik peradilan sudah ditarik semuanya,” Ujarnya.

1 Comment

  • Wuih mantap guys, ruangannya terlihat mewah dan nyaman

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *